Pages

Selasa, 28 April 2015

SEMINAR NASIONAL SISTEM KOMPUTASI DAN MATEMATIKA AL QURAN

PRINGSEWU - STMIK & STIT Pringsewu menyelenggarakan Seminar Nasional Sistem Komputasi dan Matematika Al Quran (15/3). Seminar yang yang berlangsung di auditorium lantai II STMIK Pringsewu dengan menghadirkan sebagai nara sumber Ust. RF. Ahmad F Fauzani pimpinan pondok pesantren Ababil Jakarta dan Bambang DW, S.Si, M. Kom Dosen Universitas Bunda Mulia Jakarta.


Ketua Yayasan Fauzi, S.E., M.Kom., Akt dalam sambutannya mengatakan, Kita patut menyambut gembira setiap gagasan dari usaha yang mendorong dan memudahkan umat Islam untuk mempelajari kitab suci Al-Qur’an sebagai petunjuk, sumber nilai dan norma untuk menjalankan kehidupan yang benar, diridhai Allah SWT di dunia dan di akhirat, diyakini sepenuhnya oleh umat islam. Keyakinan itu ditopang dengan bukti-bukti yang kuat dan teruji dari zaman ke zaman. Bukti-bukti tersebut diantaranya, autentisitas Al-Quran yang terpelihara sejak pertama kali diturunkan hingga sekarang. Al-Qur’an menggunakan bahasa yang indah, enak dibaca dan didengar serta mudah dimengerti. Al-Quran mengandung tuntunan hidup  yang sangat jelas untuk menghadapi kehidupan dunia yang sedang berlangsung dan informasi yang jelas tentang kehidupan akhirat yang akan datang. Al-Qur’an mengandung ungkapan-ungkapan yang terbukti sejalan dengan temuan-temuan sains dan mengandung isyarat-isyarat kearah pengembangannya.

Untuk itu saya, memberikan apresiasi yang positif untuk seluruh kegiatan pada hari ini, dan mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada segenap teladan, Dosen dan Mahasiswa STMIK Pringsewu serta seluruh pihak yang terkait yang telah banyak membantu dalam penyelenggaraan acara pada hari ini. Semoga kegiatan kita pada hari ini diridhoi oleh Allah SWT dan membawa kemaslahatan buat kita semua. Insya'Allah langkah kita untuk mendidik putra-putri bangsa menjadi ladang ibadah dan mendapatkan ridhaNya, Amin yra.

Segala sesuatu yang ada di dunia ini pastinya mempunyai asal usul atau sejarah tersendiri dalam proses pembentukan yang lebih baik. Begitupun dengan ilmu pengetahuan, berbagai macam ilmu pengetahuan yang diketahui sampai saat ini, tentunya bila kita kupas pastinya memiliki sejarah tersendiri tak terkecuali  pada bidang Sistem Komputasi dan ilmu matematika Al-quran. Kita sebagai generasi muda islam sangatlah prihatin dengan banyak sekali diantara kita yang masih belum tahu bahkan tidak berusaha mencari tahu, bahwasanya Islam sangatlah mempunyai andil dan pengaruh yang besar terhadap ilmu pengetahuan khususnya pada bidang ilmu matematika melalui para ilmuan muslim dan mempunyai hubungan dengan Al-quran maupun ibadah kita dalam sehari-hari. 

Matematika adalah warisan peradaban Islam yang sangat penting, disamping kedokteran, astronomi, oftik, tekhnologi mesin, sejarah dan ilmu-ilmu keagamaan, yang justru dizaman modern kini umat Islam ketinggalan, memang suatu ironis.

Matematika di era kejayaan peradaban Islam masa lampau merupakan kajian yang sangat penting. Hampir semua pemikir besar tempo dulu memiliki basic yang sangat kuat dalam bidang ini. Bahkan penemuan-penemuan dalam bidang ini sangat mengagumkan.

Tetapi seiring waktu, dan seiring dengan penurunan peradaban Islam, maka peminat kajian ilmu matematika sangat jarang, dan umat terjebak pada dogmatisme tahayulisme, khurafat, dan kepercayaan-kepercayaan bangsa yang tertinggal, yaitu dogmatisme yang tidak berdasar ilmu, mengikuti tradisi-tradisi nenek moyang yang tidak berdasar, yang terjajah.

Ahli matematika dalam peradaban islam biasanya juga ahli dalam ilmu-ilmu lainnya, termasuk ilmu keagamaan. Dan biasanya ahli matematika dalam peradaban islam juga merupakan ahli dalam astronomi, karena itu astronomi dan matematika merupakan kajian dan profesi yang menyatu. Karena itu biasanya ahli matematika adalah ahli dalam astronomi juga.

Diantara intelektual yang berpengaruh dalam bidang ini (matematika) dalam peradaban islam klasik, diantaranya Al Khwarizmi, merupakan perintis matematika muslim dan orang yang sangat pantas disebut sebagai bapak aljabar modern. Nama aslinya adalah Muhammad ibn Musa al Khwarizmi. Ia berasal dari Khwarizm (Khiva). Kadang orang keliru dalam menafsirkan suatu hasil hasil karya peradaban modern, yang selalu dianggap berasal dari barat. Jika kita menelusuri kata Aljabar itu berasal dari karya (buku tulisan karya) Al Khwarizmi yang bernama Hisab al jabir wal mukabalah (yang berarti pengutuhan kembali dan perbandingan atau yang kerennya dalam istilah sekarang Kalkulasi integral & persamaan).

Bahkan istilah Alghorisme yang berarti sistem persepuluhan , merupakan ucapan orang barat terhadap nama Alkhwarizmi, karena alkwarizmi dianggap sebagai penemu dan pengembang sistem persepuluhan, dan dia dianggap sebagai penemu angka nol.

Salah satu karya alkhwarizmi yang terpenting adalah dialah yang menciptakan sistem aljabar. Penemuannya terhadap simbol-simbol bilangan 1 sampai dengan 9, dan angka nol (yang kemudian disebut sistem alghorisme) mampu memecahkan kesulitan-kesulitan simbolisasi yang masih menggunakan angka romawi. Suatu misal, jika hanya untuk bilangan angka 8, dalam angka romawi sama dengan VIII, jika angka 38 maka angka romawinya XXXVIII, maka orang akan kesulitan menggunakan angka romawi jika sudah jutaan.

Matematika yang dikembangkan dibarat sebelumnya adalah matematika Yunani yang kemudian dikembangkan oleh Romawi. Matematika Yunani adalah matematika murni, matematika untuk matematika, yang steril terhadap keperluan. Dalam penulisan bilangan mereka menggunakan huruf, dan tiap huruf melambangkan bilangan dan masih belum mengenal bilangan nol. Jadi matematika Yunani bersifat deduktif, penekanannya dilakukan dengan pembuktian yang bertingkat-tingkat, dimulai dari aksioma, postulat dan teorema.

Oleh karena itu disini mencoba menghadirkan narasumber untuk mengupas tentang ilmu sistem komputasi dan matematika al-quran, Insya'Allah bermanfaat buat kita semua. Amin yra.


Komentar:

Menurut saya, sedikit ulasan seminar di atas dapat menambah wawasan terutama terhadap pribadi saya. Al-Quran yang saya anggap hanya sebagai kitab suci yang membahas tentang ilmu agama, ternyata juga ada kaitannya dengan ilmu matematika. Selain itu, ternyata Matematika pun termasuk dalam salah satu warisan peradaban umat islam dimasa lalu. Namun daripada itu, mengenai zaman sekarang yang semakin moderen, semakin banyak orang-orang yang justru percaya dengan hal-hal yang berbau takhayu seperti itu. Sungguh ironi bila dibandingkan dengan moderenisasi yang memasuki era global sekarang ini.



sumber: http://habibitask.blogspot.com/2015/04/artikel-seminar-komputasi-modern.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar